Bekerja Untuk Keluarga Tapi Tidak Punya Waktu Untuk Keluarga

h_n
2 min readAug 31, 2020

Terkadang kita terjebak dengan situasi seperti judul di atas. Mencari nafkah untuk keluarga tapi harus rela pergi jauh dari keluarga sampai berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Terdengar sedih tapi tidak punya pilihan lain. Seakan hidup tidak punya pilihan lain selain pergi jauh meninggalkan keluarga untuk bekerja.

Dijaman sekarang serba maju begitu juga dengan alat komunikasi. Jarak yang terbentang jauh masih bisa berkomunikasi melalui Handphone. Whatsapp sebagai media perantara komunikasi yang sedang rame di gunakan banyak orang. Tapi aku tidak yakin untuk bisa menggantikan hangatnya pelukan, eratnya genggaman tangan, dan menghilangkan sejenak kerinduan yang sudah lama terkumpul dalam hati.

Ini adalah perasaan yang aku dapat dari cerita teman-teman kantor yang sudah berkeluarga. Mempunyai anak perempuan yang masih kecil selalu merindukan ayahnya. Setiap malam yang selalu mengeluh manja kepada bapaknya “kapan ayah pulang, ninda kangen ayah”. Seketika hati juga ikut luluh seiring berjalannya cerita dari seorang ayah. Walau sekarang aku belum menikah tapi aku tidak bisa membayangkan jika suatu saat nanti aku punya anak yang merindukanku juga di rumah dan berharap aku segera pulang.

Aku punya pilihan, aku bisa bekerja dan punya waktu untuk keluarga. Pekerjaan itu pilihan bukan nasib. Aku sendiri yang menentukan dimana dan bagaimana aku bekerja. Sehingga aku bisa bekerja untuk keluarga dan punya waktu untuk keluarga.

--

--